Percobaan
I
Teknik
Destilasi
I
. Tujuan Percobaan
Melatih keterampilan menyusun
peralatan yang umum di pakai untuk proses penyulingan atau destilasi dan Mampu
memahami prinsip kerja alat destilasi sederhana.
II. Tinjaun Pustaka
Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan
kembali uap tersebut pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah
suhu dimana tekanan uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Cairan yang diembunkan
kembali disebut destilat. Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik
didihnya, dan memisahkan cairan tersebut dari zat padat yang terlarut atau dari
zat cair lainnya yang mempunyai perbedaan titik didih cairan murni. Pada
destilasi biasa, tekanan uap di atas cairan adalah tekanan atmosfer (titik
didih normal). Untuk senyawa murni, suhu yang tercatat pada termometer yang
ditempatkan pada tempat terjadinya proses destilasi adalah sama dengan titik
didih destilat (Purba 2004)
Untuk memisahkan alkohol dari campuran dan meningkatkan
kadar alkohol, beer perlu didistilasi. Maksud dan proses distilasi adalah untuk
memisahkan etanol dari campuran etanol air. Untuk larutan yang terdiri dari
komponen-komponen yang berbeda nyata suhu didihnya, distilasi merupakan cara
yang paling mudah dioperasikan dan juga merupakan cara pemisahan yang secara
thermal adalah efisien. Pada tekanan atmosfir, air mendidih pada 100 oC dan
etanol mendidih pada sekitar 77 oC. perbedaan dalam titik didih inilah yang
memungkinkan pemisahan campuran etanol air. Prinsip: jika larutan campuran
etanol air dipanaskan, maka akan lebih banyak molekul etanol menguap dari pada
air. Jika uap-uap ini didinginkan (dikondensasi), maka konsentrasi etanol dalam
cairan yang dikondensasikan itu akan lebih tinggi dari pada dalam larutan
aslinya. Jika kondensat ini dipanaskan lagi dan kemudian dikondensasikan, maka
konsentrasi etanol akan lebih tinggi lagi. Proses ini bisa diulangi terus,
sampai sebagian besar dari etanol dikonsentrasikan dalam suatu fasa. Namun hal
ini ada batasnya. Pada larutan 96% etanol, didapatkan suatu campuran dengan
titik didih yang sama (azeotrop). Pada keadaan ini, jika larutan 96% alkohol
ini dipanaskan, maka rasio molekul air dan etanol dalam kondensat akan teap
konstan sama. Jika dengan cara distilasi ini, alcohol tidak bias lebih pekat
dari 96 %. Pemisahan dan pemurnian senyawa organik dari suatu campuran senyawa
dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan karakter sample. Destilasi
sederhana, pemisahan ini dilakukan bedasarkan perbedan titik didih yang besar
atau untuk memisahkan zat cair dari campurannya yang yang berwujud padat.
Destilasi bertingkat, pemisahan ini dilakukan berdasarkan perbedaan titik didih
yang berdekatan.. Destilasi uap, dilakukan untuk memisahkan suatu zat yang
sukar bercampur dengan air dan memiliki tekanan uapnyang relative tunggi atau
memiliki Mr yang tinggi (Auliani,2011).
Teori dasar destilasi yaitu perpindahan panas ke cairan yang
sedang mendidih memegang peranan yang penting pada proses evaporasi dan
destilasi atau juga pada proses biologi dan proses kimia lain seperti proses petroleum,
pengendalian temperatur suatu reaksi kimia, evaporasi suatu bahan pangan
dan sebagainya. Cairan yang sedang dididihkan biasanya ditampung dalam bejana
dengan panas yang berasal dari pipa-pipa pemanas yang horizontal atau vertikal.
Pipa dan plat-plat tersebut dipanaskan dengan listrik, dengan cairan panas atau
uap panas pada sisi yang lain (Soebagio, 2003)
Perbedaan sifat campuran suatu fase dengan campuran dua fase
dapat dibedakan secara jelas jika suatu cairan menguap, terutama dalam keadaan
mendidih. Sebagai contoh adalah cairan murni didalam suatu tempat yang
tertutup. Pada suhu tertentu molekul-molekul cairan tersebut memiliki energi
tertentu dan bergerak bebas secara tetap dan dengan kecepatan tertentu. Tetapi
setiap molekul dalam cairan hanya bergerak pada jarak pendek sebelum dipengaruhi
oleh molekul-molekul lain, sehingga arah geraknya diubah (Purba, 2004)
Distilasi merupakan suatu perubahan cairan menjadi uap dan uap tersebut
didinginkan kembali menjadi cairan. Unit operasi distilasi merupakan metode
yang digunakan untuk memisahkan komponen-komponen yang terdapat dalam suatu
larutan atau campuran dan tergantung pada distribusi komponen-komponen tersebut
antara fasa uap dan fasa air. Semua komponen tersebut terdapat dalam fasa cairan
dan uap. Fasa uap terbentuk dari fasa cair melalui penguapan pada titik
didihnya. Syarat utama dalam operasi pemisahan komponen-komponen dengan cara
distilasi adalah komposisi uap harus berbeda dari komposisi cairan dengan
terjadi keseimbangan larutan-larutan, dengan komponen-komponennya cukup dapat
menguap (Soebagio, 2003)
III.
Alat dan Bahan
3.1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam
percobaan ini adalah Satu set alat
Destilasi sederhana.
3.2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam
percobaan ini adalah gelas
kimia 50 ml, Erlenmeyer 250 ml, Termometer 100o C, gelas ukur
10 ml,
pemanas, sirkulator, statif dan klem, n-heksan, aquades dan botol
semprot.
VI.
Prosedur Kerja
Pertama-tama merangkai alat penentu
titik didih. Kedua memasukkan Larutan yang akan
dipisahkan dalam labu destilasi. Ketiga memanaskan labu destilasi.
Kemudian yang terakhir Menampung destilat (hasil destilat) dan mencatat
suhunya.
V.
Hasil Pengamatan
NNo.
|
ALAT
|
GAMBAR
|
1.
|
Alat Destilasi
|
|
2.
|
Elenmayer
|
|
3.
|
Pembakar bunsen
|
|
4.
|
Termometer
|
VI.
Pembahasan
Destilasi adalah pemisahan campuran
cairan-cairan berdasarkan titik didih. Apabila titik didih dari suatu campuran
yang akan dipisahkan rendah maka campuran itu akan mudah di distilasi.Dalam
praktikum yang telah di lakukan faktor yang mempengaruhi destilasi itu tidak
hanya sifat campurannya tapi juga kecepatan alir dari uap naik nya.Pemisahan
ada dalam beberapa jenis diantara nya adalah sebagai berikut:
1. ekstraksi adalah proses pemisahan
campuran berdasarkan kelarutan(dengan menggunakan pelarut), ada juga
ekstraksi dengan cara pengempaan yaitupengambilan ekstrak dengan cara
memberikan tekanan.
2. Evaporasi, adalah proses penguapan
untuk memisahkan campuran,evaporasi ini ditentukan berdasarkan konsentrasi.
3. Dekantasi yaitu proses pemisahan
cair-cair yang bersifat emulsi.
4. Kromatografi, adalah pemisahan
berdasarkan perbedaan warna yang tampak padakertas kromagtografi.
Destilasi adalah suatu proses
pemurnian yang didahului dengan penguapan senyawa cair dengan cara
memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk. Destilasi merupakan
suatu proses pemisahan dua atau lebih komponen zat cair berdasarkan pada titik
didih. Secara sederhana destisi dilakukan dengan memanaskan/menguapkan zat cair
lalu uap tersebut didinginkan kembali supaya jadi cair dengan bantuan
kondensor.
Prinsip dasar dari destilasi adalah
perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam campuran zat cair tersebut
sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih terendah akan menguap lebih
dahulu, kemudian apabila didinginkan akan mengembun dan menetes sebagai zat
murni (destilat). Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang
didasarkan atas perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan berubah
menjadi uap. Uap ini adalah zat murni. Kemudian uap ini didinginkan pada
pendinginan ini, uap mengembun manjadi cairan murni yang disebut destilat.
Pada percobaan ini menggunakan
destilasi sederhana. Destilasi sederhana adalah salah satu cara pemurnian zat
cair yang tercemar oleh zat padat/zat cair lain dengan perbedaan titik didih
cukup besar, sehingga zat pencemar/pengotor akan tertinggal sebagai residu. Destilasi
ini digunakan untuk memisahkan campuran cair-cair.Biasanya destilasi sederhana
digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik didih nya rendah, atau
memisahkan zat cair dengan zat padat atau miniyak. Proses ini dilakukan dengan
mengalirkan uap zat cair tersebut melalui kondensor lalu hasilnya ditampung
dalam suatu wadah, namun hasilnya tidak benar-benar murni atau bias dikatakan
tidak murni karena hanya bersifat memisahkan zat cair yang titik didih rendah
atau zat cair dengan zat padat atau minyak.
Terdapat beberapa teknik pemisahan
dengan menggunakan destilasi, salah satunya adalah destilasi sederhana. Set
alat destilasi sederhana (Gambar 1) adalah terdiri atas labu alas bulat,
kondensor (pendingin), termometer, erlenmeyer, pemanas. Peralatan lainnya
sebagai penunjang adalah statif dan klem, adaptor (penghubung), selang yang
dihubungkan pada kondensor tempat air masuk dan air keluar, batu didih.
Gambar 1. Rangkaian Alat Destilasi
Keterangan Gambar:
- Kran air
- Pipa penghubung
- Erlenmeyer
- Termometer
- Statif dan Klem
- Labu alas bulat
- Tempat air keluar dari kondensor
- Tempat air masuk pada kondensor
- Pemanas
- Kondensor
Adapun fungsi masing-masing
alat yaitu labu alas bulat sebagai wadah untuk penyimpanan sampel yang akan
didestilasi. Kondensor atau pendingin yang berguna untuk mendinginkan uap
destilat yang melewati kondensor sehingga menjadi cair. Kondensor atau
pendingin yang digunakan menggunakan pendingin air dimana air yang masuk
berasal dari bawah dan keluar di atas, karena jika airnya berasal (masuk) dari
atas maka air dalam pendingin atau kondensor tidak akan memenuhi isi pendingin
sehingga tidak dapat digunakan untuk mendinginkan uap yang mengalir lewat
kondensor tersebut. Oleh karena itu pendingin atau kondensor air masuknya harus
dari bawah sehingga pendingin atau kondensor akan terisi dengan air maka dapat
digunakan untuk mendinginkan komponen zat yang melewati kondensor tersebut dari
berwujud uap menjadi berwujud cair.
Termometer digunakan untuk mengamati
suhu dalam proses destuilasi sehingga suhu dapat dikontrol sesuai dengan suhu
yang diinginkan untuk memperoleh destilat murni. Erlenmeyer sebagai wadah untuk
menampung destilat yang diperoleh dari proses destilasi. Pipa penghubung
(adaptor) untuk menghubungkan antara kondensor dan wadah penampung destilat
(Erlenmeyer) sehingga cairan destilat yang mudah menguap akan tertampung dalam
erlenmeyer dan tidak akan menguap keluar selama proses destilasi berlangsung.
Pemanas berguna untuk memanaskan sampel yang terdapat pada labu alas bulat. Menurut
Rusli (2013) Penggunaan batu didih pada proses destilasi dimaksudkan untuk
mempercepat proses pendidihan sampel dengan menahan tekanan atau menekan
gelembung panas pada sampel serta menyebarkan panas yang ada ke seluruh bagian
sampel. Sedangkan statif dan klem berguna untuk menyangga bagian-bagian dari
peralatan destilasi sederhana sehingga tidak jatuh atau goyang .
Selanjutnya merangkai alat destilasi
merupakan salah satu hal yang penting karena dengan pemahaman dan keterampilan
yang baik dan benar maka dapat mencegah terjadinya kerusakan alat. Adapun
tahapan merangkai alat destilasi sederhana adalah menyiapkan statif dan klem
serta pemanas, kemudian memasang labu alas bulat, selanjutnya memasang
kondensor, setelah itu memasang adaptor (jika menggunakan adaptor untuk
destilasi senyawa yang mudah menguap), dan memasang labu penampung
(Erlenmeyer), serta yang terakhir adalah memasang thermometer.
Setelah semua alat telah terpasang
dengan baik, maka dapat dilakukan proses detilasi. Sebagaimana prinsip dasar
dari destilasi adalah memisahkan zat berdasarkan perbedaan titik didihnya, maka
komponen zat yang memiliki titik didih yang rendah akan lebih dulu menguap
sedangkan yang lebih tinggi titik didihnya akan tetap tertampung pada labu
destilasi. Proses penguapan komponen zat ini dilakukan dengan pemanasan pada
labu destilasi sehingga komponen zat yang memiliki titik didih yang lebih
rendah akan menguap dan uap tersebut melewati kondensor atau pendingin yang
mendinginkan komponen zat tersebut sehingga akan terkondensasi atau berubah
dari berwujud uap menjadi berwujud cair sehingga dapat ditampung di labu
destilat atau labu Erlenmeyer. Pada proses destilasi ini, destilat ditampung
pada suhu tetap (konstan). Hal ini dilakukan karena diharapkan akan diperoleh
destilat yang murni pada kondisi suhu tersebut. Setelah sampel pada labu alas
bulat berkurang, suhu akan naik karena jumlah sampel yang didestilasi telah
berkurang. Pada kondisi naiknya suhu ini, proses destilasi sudah dapat
dihentikan sehingga yang diperoleh adalah destilat murni. Pada destilasi, untuk
memperoleh ketelitian yang tinggi penempatan ujung termometer harus sangat
diperhatikan, yaitu ujung termometer harus tepat berada di persimpangan yang
menuju ke pendingin agar suhu yang teramati adalah benar-benar suhu uap senyawa
yang diamati. Pada proses destilasi, penyimpangan pengukuran dapat terjadi jika
adanya pemanasan yang berlebihan (superheating) serta kesalahan dalam
penempatan pengukur suhu (thermometer) tidak pada posisi yang benar .
VI.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan
pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1.
Destilasi
adalah pemisahan campuran cairan-cairan berdasarkan titik didih. Apabila titik
didih dari suatu campuran yang akan dipisahkan rendah maka campuran itu akan
mudah di distilasi.
2.
Prinsip
dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam
campuran zat cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih
terendah akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila didinginkan akan mengembun
dan menetes sebagai zat murni (destilat).
3.
Destilasi
digunakan untuk memurnikan zat cair, yang didasarkan atas perbedaan titik didih
cairan
Daftar Pustaka
Auliani, 2011. Penuntun
Praktikum DDPA. Gorontalo. Winda.
Purba,Michael. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta :
Erlangga.
Rusli, 2013. Pemisahan Kimia Untuk Universitas. Bandung. Erlangga.
Soebagio. 2003. Kimia Analitik II. Jakarta : IMSTEP.
bagus,. tp lebih bagus lagi kalau rangkaian alat destilasinya di masukan juga,..
BalasHapusndabisa tcopy:D
BalasHapusmakasih atas share ea,,sangat bermanfaat..
BalasHapusThanks infonya kakak. :)
BalasHapusputraindonesiamalang.or.id
terimakasih:))
BalasHapus